Contoh Menghitung Inventory Turnover
Rumus Inventory Turnover Ratio
Rumus inventory turnover yang pertama digunakan untuk menghitung rasio:
Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan
Seperti yang bisa dilihat, untuk rumus penghitungan rasio ini, pemilik usaha hanya perlu mengetahui harga pokok penjualan dari barang yang akan dihitung perputaran persediaannya, dan juga rata-rata dari persediaan barang itu sendiri. Namun, jangan sampai salah, untuk mengetahui rata-rata persediaan, pemilik usaha harus melakukan perhitungan tambahan menggunakan rumus berikut:
Rata-Rata Persediaan = (Jumlah Persediaan di Awal Periode - Jumlah Persediaan di Akhir Periode) / 2
Tanpa menghitung terlebih dahulu rata-rata persediaan barang yang dimiliki, nilai dari rasio perputaran persediaannya akan sulit untuk diketahui karena tidak ada yang bisa dijadikan pembanding.
Hindari Penumpukan Stok
Selanjutnya, Pantau tingkat persediaan secara berkala dan lakukan pemesanan ulang bila stok mulai menipis. Jangan asal beli barang agar tdak terjadi penumpukan.
Hindari pembelian produk yang berlebihan atau produk yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Jika perlu, lakukan clearance sale untuk menjual stok produk lama.
Menghitung inventory turnover ratio
Dengan memiliki Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Persediaan Rata-rata, Anda dapat dengan mudah mencari Rasio Perputaran Persediaan menggunakan rumus berikut:
Inventory turnover ratio yang optimal bervariasi menurut industri, dengan penilaian “baik” tergantung pada jenis bisnis dan produknya. Secara umum, rasio yang lebih tinggi dianggap lebih menguntungkan karena mencerminkan kinerja efisien dalam manajemen persediaan, yang dapat dengan cepat diubah menjadi penjualan.
Rasio tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan menjual dan mengelola stok dengan efisien, mengurangi risiko persediaan tidak terjual. Namun, rasio yang sangat tinggi bisa menandakan kekurangan stok, berpotensi merugikan penjualan. Sebaliknya, rasio rendah dapat mengindikasikan kelebihan stok atau pergerakan barang yang lambat, berdampak pada pembatasan kas dan biaya penyimpanan yang lebih tinggi.
Read more: 10 Tantangan Manajemen Pergudangan & Tips Sukses Mengatasinya
Tentukan rata-rata persediaan tahunan
Setelah mengetahui total penjualan tahunan, selanjutnya Anda perlu menghitung rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu tahun.
Rata-rata persediaan tahunan dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal tahun dan persediaan akhir tahun, lalu dibagi 2.
Misalnya, jika persediaan awal tahun sebesar Rp 100 juta dan persediaan akhir tahun sebesar Rp 80 juta, maka rata-rata persediaan tahunan adalah sebesar (Rp 100 juta + Rp 80 juta) / 2 = Rp 90 juta.
Tips Meningkatkan Inventory Turnover
Selanjutnya, kita akan membahas tips untuk meningkatkan inventory turnover secara efektif. Berikut ini caranya:
Tentukan total penjualan tahunan
Untuk menghitung inventory turnover, pertama-tama Anda perlu mengetahui total penjualan yang terjadi dalam satu tahun. Anda bisa mengambil data penjualan dari laporan keuangan perusahaan atau menghitung secara manual dengan menjumlahkan penjualan setiap bulannya.
Jika Anda menggunakan data laporan keuangan, pastikan untuk memasukkan semua penjualan yang terjadi dalam satu tahun, termasuk penjualan yang terjadi di luar tanggal laporan.
Meningkatkan profitabilitas Anda
Manajemen inventaris yang efektif berkontribusi pada peningkatan keuntungan dengan mengurangi biaya inventaris yang berlebihan. Proses perputaran persediaan yang disederhanakan juga memberikan kekuatan pada bisnis untuk bernegosiasi persyaratan yang lebih menguntungkan dengan pemasok, menciptakan peluang untuk diskon dan opsi pembayaran yang dapat meningkatkan profitabilitas.
Mengukur Kinerja Manajemen Gudang
Inventory turnover digunakan sebagai salah satu key performance indicator (KPI) dalam proses supply chain. Dengan inventory turnover, perusahaan dapat mengukur kinerja manajemen gudang, dilihat dari angka penjualan sudah memenuhi target performa sesuai harapan atau tidak.
Hal ini menunjukkan bahwa fungsi rasio inventory turnover yang pertama yakni guna membantu pengukuran key performance indicator (KPI). Apakah KPI yang Anda buat mencapai target atau tidak. Dengan menggunakan KPI seperti inventory turnover, akan membantu perusahaan dalam mengambil langkah kedepannya.
Analisis dan tindak lanjut
Setelah menerapkan skala, Anda bisa melakukan analisis terhadap hasil inventory turnover yang didapat. Jika inventory turnover tergolong rendah, maka perusahaan perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan, seperti mempercepat proses penjualan, meningkatkan frekuensi restock barang.
Selain itu, meningkatkan promosi dan pemasaran, menurunkan tingkat persediaan, dan menghilangkan barang yang tidak laku dengan cepat. Sebaliknya, jika inventory turnover tergolong tinggi, perusahaan perlu mempertahankan strategi yang sudah diterapkan dan terus meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.
Cara Menghitung Inventory Turnover
Itulah beberapa fungsi dari perputaran persediaan dalam bisnis, lantas bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini rumus inventory turnover:
Rasio inventory turnover = harga pokok barang ÷ rata-rata barang
Dengan menghitung perputaran persediaan, Anda bisa mengetahui keseimbangan antara permintaan dan inventaris. Pada rumus di atas, harga pokok barang meliputi biaya pembelian, produksi, dan biaya lain terkait pengadaan barang.